Latar Belakang Bisnis Online Thrift Shop yang Sedang Di Gandrungi Generasi Muda Saat Ini

Latar Belakang Bisnis Online

Belakangan bisnis online thrift shop atau thrifting tengah jadi perbincangan hangat di media sosial. Di kalangan anak muda, bisnis online thrift shop di anggap memiliki potensi besar. Namun, ada pula yang masih kontra terhadap kemunculan budaya thrifting ini. Lalu, apa yang menjadi latar belakang bisnis online thrift shop bisa booming seperti sekarang?

Latar Belakang Bisnis Online Thrift Shop

Barang thrift merujuk pada barang bekas atau second yang asalnya dari barang impor. Barang thrift masih bisa di jual kembali karena kondisinya masih seperti baru tapi tidak 100% mulus (bisa di sebabkan karena sedikit cacat produksi). Ini banyak di buru karena barangnya ‘tidak pasaran’ atau di jual dalam jumlah terbatas. Baca juga bisnis online yang tidak menipu dan bisa di percaya.

READ  Cara Mempelajari Ilmu Bisnis Online Yang Gampang Untuk Di Aplikasikan Semua Orang

Sedangkan bisnis online thrift shop merupakan wadah atau toko yang menjual produk barang-barang thrift secara online. Biasanya pelaku usaha thrift shop menawarkan produknya di Instagram, Facebook atau TikTok yang memiliki jangkauan konsumen cukup luas. Bisnis online thrift shop sebenarnya sama saja dengan pasar loak, hanya saja produknya di jual secara online dengan kemasan yang lebih baik.

Budaya thrifting sendiri sudah ada sejak tahun 1760-1840-an. Kala itu, revolusi industri menghasilkan budaya produksi pakaian secara massal yang mengakibatkan harga pakaian jadi sangat murah. Alhasil banyak orang begitu mudahnya membuang pakaiannya begitu saja. Budaya tersebut merambah ke Amerika Serikat dan di peringati setiap tanggal 17 Agustus sebagai National Thrift Store Day.

Latar Belakang Bisnis Online Thrift Shop di Indonesia dan Isu Lingkungan

Sementara itu, budaya thrifting di Indonesia di elu-elukan dan sudah menjadi pop culture terutama di masa pandemi. Budaya ini sebenarnya sudah masuk ke Indonesia sejak tahun 2013, kemudian kian menjamur beberapa tahun terakhir. Banyak orang mulai melirik bisnis online thrift shop dengan alasan menghemat pengeluaran untuk belanja kebutuhan sandang.

READ  Daftar Bisnis Online Yang Mengiurkan  Sebagai Youtuber dan Podcaster

Tapi, tak sedikit pula orang yang memilih membeli pakaian di thrift shop online karena di anggap lebih ramah lingkungan. Keberadaan thrifting di nilai menjadi penyeimbang dari budaya fast fashion yang di terapkan di industri tekstil dan pakaian saat ini. Industri fashion di tengarai menjadi penyumbang 10% gas rumah kaca sebagai dampak dari penggunaan energi dalam produksi yang intensif. Simak juga demo slot yang memberikan keuntungan nyata.

Dengan adanya thrift shop, pencemaran lingkungan akibat dari fast fashion bisa di tekan. Itulah yang menjadi latar belakang bisnis online thrift shop begitu di gemari di Indonesia.